Peralatan BPBD dan SaR Acut Dipindah ke Ladeng

ACEH UTARA-Untuk penanganan bencana di Aceh Utara, sangat membutuhkan Speed Boat untuk pencarian korban jika ada nelayan tenggelam diperairan wilayah Aceh Utara. Pasalnya, selama ini Speed Boat cepat itu belum dimiliki oleh BPBD Aceh Utara, dalam upaya penyelamatan korban yang tenggelam di tengah laut.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Iskandar Majid, saat dikonfirmasi Rakyat Aceh, Rabu (28/12) membenarkan, sejauh ini pihaknya belum meliki Speed Boat cepat sebagai peralatan tim SaR. 

Hal itu disebabkan, akibat minimnya anggaran di Pemkab Aceh Utara, sehingga Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Pusat, harus dapat mengalokasikan anggaran untuk pengadaan Speed Boat tersebut. Kata dia, selama ini BPBD hanya memiliki beberapat unit perahu karet, rebel boat 4 unit dan 6 unit vaiber boat. Peralatan itu hanya digunakan untuk penanganan korban banjir bandang di wilayah pedalaman Aceh Utara. Sedangkan upaya penyelamatan nelayan tenggelam didaerah pesisir tidak bisa dipakai peralatan itu.

“Kalau ada nelayan tenggelam seperti yang terjadi selama ini diperairan Aceh Utara, tidak bisa kita cari nelayan, karena hanya mampu berjalan rebel boat dan vaiber boat sekitar 1 mil,”ungkapnya. Oleh sebab itu, BPBD Aceh Utara sangat membutuhkan Speed boat cepat tersebut. Sebutnya, BPBD juga sangat membutuhkan kenderaan operasional yakni mobil daubel cabin dan telah diusulkan dalam APBK tahun 2012. “Mudah-mudahkan dana itu disetujui untuk pengadaan daubel cabin, karena mobil itu dapat memperlancar kita turun ke air,” jelas Iskandar Majid, seraya menambahkan, saat ini yang ada cuma mobil pik up dan sulit untuk turun kedalam air.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya saat ini sedang memindahkan tangki air dan tempat tangki air tim SaR dari Kantor Bupati Aceh Utara, ke kantor BPBD di Landeng, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara. “Kantor kita disana sudah bulan aktif pada bulan Juli lalu, sehingga semua peralatan harus kita bawa kesana,” imbuhnya. (arm)